Buku terbitan beberapa tahun lalu, bukan berarti tidak bisa memberi inspirasi di masa kini. Jelas bagi para pembaca buku sudah memahami bahwa isi dari sebuah buku yang dibaca adalah hal yang terpenting.
Isi buku tak hanya bisa menghantarkan kisah yang informatif namun juga bisa menggugah jiwa. “Walaupun terbitan lama, jika menginspirasi biasanya kubaca lagi,” kata Asha Nuria Novitasari sambil menunjukkan sebuah buku yang berjudul Saya Nujood, Usia 10 dan Janda yang ditulis oleh Nujood Ali dan Deplhine Minoui.
Menurut gadis kelahiran November ini, buku tersebut mewakili minatnya tentang hal-hal perjuangan hak perempuan. “Kisah Nujood adalah kisah nyata,” tuturnya. Kisah Nujood mengetuk banyak hati orang diseluruh dunia. Berasal dari sebuah desa di Yaman, kehidupannya sebagai seorang perempuan diatur oleh berbagai aturan sosial yang telah berlaku turun-temurun dan diberlakukan lebih ketat dibanding untuk kaum pria.
Pada awalnya, hidup Nujood berjalan seperti anak-anak yang lainnya, seperti menyukai permen,bermain dan menonton Tom &Jerry. Dalam masa itu juga ia melihat kehidupan kedua kakak perempuannya Jamila dan Mona, yang tidak jauh terpaut umur mereka namun sudah menikah. Kondisi kehidupan kedua kakak perempuannya tidaklah begitu baik. Hinga saat berikutnya, ayah Nujood telah memutuskan menerima lamaran seorang pria untuk Nujood yang usianya terpaut tiga kali lipat dari usia Nujood.
“Saya kesulitan mendeskripsikan suasana hati Nujood saat itu tapi bisa merasakannya “ kata Asha.
Nujood adalah anak-anak biasa pada umumnya, tapi pada perjalanan selanjutnya, ia telah berpikir dan bertindak melebihi masa anak-anaknya, pergi ke pengadilan dan bercerai. “Seorang istri yang masih berusia 10 tahun (anak), datang ke pengadilan, meyakinkan hakim dan mengajukan perceraian, rasanya adalah keinginan yang asli dan tanpa rekayasa,” tutur Asha lagi.
” Aku ingin bermain di luar, seperti anak-anak seusiaku, tapi dia memukuliku dan terus-menerus memaksaku kembali ke kamar tidur bersamanya untuk…..”
Kata Nujood Ali (hal. 130) kepada seorang reporter
Meski Nujood telah menang di pengadilan, meyandang gelar baru yakni janda (belia) tapi kini menjalani kehidupan yang lebih menggembirakan. Bagi Asha,kisah tentang Nujood tidaklah berhenti di sini. Justru seharusnya menggugah kita lebih peka, menengok dan membantu anak-anak lain yang kurang lebih bernasib sama dengan Nujood semasa pernikahan.
Saat ditanya, apa pesan dari buku ini ,Asha mengatakan bahwa sebenarnya Nujood adalah gambaran orang yang lemah baik dari fisik, sistem sosial politik daya tarik pribadi. Namun justru karena hal-hal itulah perlawanannya menjadi penggugah jiwa banyak orang untuk terlibat mendukungnya. Nujood bukanlan sekedar obyek, namun subyek yang bersama-sama dengan orang lain memperjuangkan perbaikan lebih luas bagi masalah yang mirip menimpa Nujood. Bukan saja kesadaran, namun tindakan.
Judul : Saya Nujood, 10 Tahun dan Janda
Penulis : Nujood Ali dan Delphine Minoui
Halaman : 236 halaman
Hak Cipta : @Michel Lafon Publishing 2009
Penerbit : Pustaka Alvabet
Cetakan : ke 2 ( Desember 2010)
Cantik dan apik
SukaSuka
Apanya,Tris?
SukaSuka
So inspiring
SukaSuka
😍
SukaSuka
Inspiratif sekali….
SukaSuka
Keren ceritanya..
SukaSuka
Buku dgn cerita yg bagus, ceritanya sangat menyentuh, sukses!
SukaSuka
Super sekali..
SukaSuka
Keren bukunya 🙂
SukaSuka
Inspiratif bgt, Dear..
SukaSuka
buku yg sangat menarik dan sangat layak dan harus dibaca oleh semua wanita modern
bravo!
SukaSuka
Bukunya bagus menginspirasi sekali…
SukaSuka
Bukunya bagus sangat menyentuh
SukaSuka
Buku yang sangat bagus tentang perjuangan perempuan, sangat menarik untuk dikaji dengan perspektif feminis radikal
SukaSuka
hmm honestly I rarely read bt feminist books but I think tht those book is most fav for beginner knowin’ bt the powerfull of women 😁
SukaSuka
Buku yang menarik untuk dibaca, inspiratif
SukaSuka
Sangat menginpirasi sekali ini buku, karena masih banyak di sebagian wilayah di indonesia yang mempunyai adat nikah muda.
Karena nikah itu bukan hanya untuk melepaskan anak dari tanggung jawab orang tua tapi malah orang tua harus bertanggung jawab atas keputusannya menikahkan anaknya kepada orang yang tepat atau tidak.
#inspirasiorangtuajamannow
SukaDisukai oleh 1 orang