Bila kita tinggal diperkotaan, terlebih perkotaan yang memang memiliki akititas ekonomi yang tinggi, akan mudah melihat kondisi seperti padatnya kendaraan bermotor yang sering membuat kita mencium asap kendaraan, sempitnya gang masuk ke suatu kampung, antar rumah saling merapat bahkan hanya berbatas tembok, aktifitas ekonomi yang bisa berlaku 24 jam seakan tanpa jeda, dll. Bahkan, bagi para pekerja, hari libur selalu terasa kurang agar mendapatkan emosi dan tubuh yang segar. Lalu, apa ada suatu tawaran yang bagus bagi kita dengan kondisi tadi?
Ada. Konsep Urban Farming menawarkan kepedulian kita tentang perawatan lingkungan, lahan pertanian produktif yang dikawatirkan semakin tergerus alih fungsi lahan menjadi perumahan sehingga mengancam
ketahanan pangan kita, dan tumbuhnya profesi pertanian di tengah ataupun pinggiran perkotaan. Khsususnya tentang profesi petani kota, profesi ini mulai bertumbuh dibeberapa kota dan secara nilai ekonomi sangat menjanjjikan untuk meraih keuntungan.
Urban Farming tidak merujuk kepada aktifitas bercocok tanam saja, melainkan juga beternak dan memelihara ikan. Secara singkatnya, kita bisa memanfaatkan lahan sesempit apapun untuk membuat lingkungan yang lebih segar dan indah serta menghasilkan secara ekonomi.
Perbicanangan tentang urban farming sebenarnya sudah banyak. Bisa kita simak di blog, Koran, televisi, atau bahkan melalui medsos. Informasi seperti ini cukup banyak namun tidak tertata secara sistematis. Buku ini hadir salah satunya untuk memberi informasi yang sistematis tentang konsep urban farming mulai dari pengertian, masalah pengembangannya hingga kepada bentuk-bentuk budidaya yang bisa dikerjakan,.Walau belumlah detil mengenai contoh budidaya nya, buku ini tetap menginspirasi siapapun yang peduli kepada lingkungan dan ingin menjadi petani di kota.
Judul Buku : Urban Farming: Gaya Bertani Spesifik Kota
Penulis : Nugraheni Widyawati
Penerbit :Lily Publisher
Percetakan : Andi Offset
Halaman : xviii + 258