Kisah Fiksi di Zaman Kolonial yang Tampak Bukan Fiksi

Kisah lainnya, ada perempuan Belanda bernama Geertje. Ia adalah tokoh yang diceritakan ingin diselamatkan oleh orang Belanda lainnya bernama Martin.  Sewaktu Jepang  kalah dan Indonesia menuju kemerdekaan, suasana  dirasa sungguh tidak aman bagi orang-orang Belanda. Geertje meminta kembali kerumahnya di Gunung Sahari.

Tentang RM Soewardi, temannya Danudirja Setyabudi…

Keunikan buku ini yang diterbitkan oleh C-Klik Media ini, terdapat testimoni dari para cucu Ki Hajar Dewantara. Salah satu contoh yang menarik yaitu yang dialami oleh Litasari. Ia meyaksikan seorang gila yang masuk ke pekarangan rumah eyangnya sambal membawa pentungan (tongkat atau batang untuk memukul). Suasana yang berbahaya itu dihadapi oleh Ki Hajar dengan tenang. Si orang gila itu bisa diredam perilaku oleh Ki Hajar Dewantara.Litasari menanyakan mengapa hal itu bisa terjadi. Ki Hajar hanya menjawab Suro diro jayaningrat lebur dening pangastuti.

Syarifah Nur Aini : “Yang ada rasa saling..”

Bagi Dea, cinta setara masih berada di jalan utopis. Lelaki masih terhalang untuk memahami tentang perempuan apalagi mengartikulasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka akan memandang kontribusi perempuan secara tidak adil. Perempuan dalam peran dan kontribusinya tergantung kepada laki-laki.