Apa ada hubungan antara memasak dan menulis novel?
Beragam dan panjang lebar jawaban yang bisa disampaikan. Namun lebih meyakinkan jika ditanyakan langsung kepada salah satu novelis ini, Dwi Cipta. Lelaki yang dulu kesehariannya menatapi laptop, atau berbincang panjang dengan teman-temannya di warung kopi, kini sibuk meramu menu-menu unggulannya seperti gulai gurame, gulai kepala ikan, dan asem-asem daging sapi.

Instagramnya @dwicipta1977 pun menginfo hal senada. Dahulu isinya adalah pengumuman workshop menulis, namun sekarang yang terpampang adalah gambar yang menceritakan tentang menu,suasana pelanggan menikmati sajiannya, dan testimoni.
Kemana ceritanya tentang dunia literasi seperti dulu?
“ Memasak itu passion ku,” katanya di suatu waktu dulu di sebuah warung kopi. Ia sudah memiliki sederet rencana untuk menjadikannya kenyataan, sebuah restoran. “Sementara ini, restorannya berada di rumah ,” katanya saat ditemui resensibukupilihan.com di sebuah kantor di jalan sudirman Yogyakarta.Ia mengantarakan sajian gulai gurami

Para pengunjung juga telah berdatangan ke rumahnya yang berada di jalan wonosari. Mereka menikmati langsung sajian yang disediakan. Setiap harinya, Cipta membuat menu yang berbeda. Para pelanggan harus cek IG dahulu.
Untuk layanan delivery, Cipta saat ini masih bisa melakukannya. “Namun jangan terlalu jauh ya,” katanya sambil tertawa. Ia pun bercerita , bahwa hal yang merepotkan jika ia harus mengantar ke berbagai tempat yang berbeda arah dalam suatu waktu misal makan siang. Namun demi pelanggan, ia akan tetap jalani.
Kira-kira apa resepnya yang membuat tertarik banyak pelanggan?
“ Aku punya idealisme rasa disini. Susah dijelaskan, harus dirasakan” jelasnya.
Lha terus novelnya kapan terbit lagi?
“ Beberapa bulan lagi. Tinggal edit saja. Namun bukan novel. Tapi kumpulan surat tentang proses pembuatan novel Darah Muda.” ucapanya. Bahkan, sedikit bocoran, Cipta akan menerbitkan novel berjudul Renjana.
Ooo, begitu.