
Tahun 2018 dan 2019 jelaslah menjadi tahun politik. Bukan saja pemilihan anggota DPR mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga pusat, pemilihan presiden juga bersamaan dilangsungkan. Sebagian konsentrasi negara ini terisi oleh agenda pemilu tersebut.
“Banyak hal akan mudah dikaitkan dengan politik,” kata Antonia Meme. Mahasiswi S2 jurusan Komunikasi di sebuah perguruan tinggi swasta ternama di Yogyakarta ini berpendapat bahwa keriuhan bernuansa politis baik di media cetak dan online pasti terjadi. Isu-isu dan gerakan-gerakan politik dari masing-masing pendukung berusaha mempertahankan “kebenaran” versi mereka dan menyalahkan” kebenaran” yang disuarakan lawan politiknya unuk mendapatkan dukungan masyarakat.
Bukan saja oleh para politisi, masing-masing pendukung di tingkat terbawah juga bisa tergiring menyuarakan masing-masing klaim “kebenaran” tadi. Khusus di media online, sebuah isu yang diangkat biasanya mendapatkan respon yang riuh dan berpotensi terus membesar hingga sampai ke tingkat berisik. “ Tahun politik wajarlah terdengar berisik..,” jelas Meme.
Secara pribadi, Meme memiliki kekhawatiran terhadap keberisikan itu. “ Isu dan gerakan yang terjadi sedikit sekali mengajak kita berpikir kritis. Kita terjebak hanya isu-isu yang mungkin hanya sepotong-sepotong kita pahami seperti #2019 ganti presiden, buzer,black campaign, politik kebohongan, hoax dll,” jelasnya.
Untuk itu, menurut Meme, perlulah kita undur sejenak dari hiruk pikuk saling berbalas antar pendukung. “ Kita harus luangkan waktu mencari informasi yang lebih mendalam. Salah satunya yakni melalui buku seperti ini,” katanya sambil menujukkan sebuah buku.
Padanya ada sebuah buku berjudul New Media & Komunikasi Politik (Teori Konstelasi Politik dalam Ruang New Media) terbitan Mbidge press. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari para penulis yang telah berkecimpung di dunia komunikasi politik.
Ada banyak tema menarik yang diangkat pada buku itu dan sesuai dengan waktu kini, seperti Buzzer di Media Sosial : Antara Marketing Politik dan Black Campaign dalam Pilkada (Christiany Juditha), Membaca Isu Pencalonan Presiden Menjelang Pilpres 2019 Melalui Meme Politik di Media Sosial (Rosalia Prismarini Nurdiarti), Diantara Belenggu Billik Gema, Bias Media&”Maha Benar” Netizen dengan Segala Postingannya (Arif Kusumawardhani) dan #Tagar, Ruang Publik&Identitas Kultural (Astri Wulandari).
Menurut Meme, buku ini bisa memberikan informasi yang mendalam bagi siapa saja yang tertarik dengan dunia komunikasi politik. Buku ini merupakan hasil dari sebuah penelitian. Tentunya apa yang ditulis disini berdasar apa yang terjadi di lapangan dan dianalisa dengan teori yang pas sehingga menjadi informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.
Judul buku :
New Media & Komunikasi Politik (Telaah Konstestasi Politik dalm Ruang New Media)
Penulis :
Christiany Juditha,dkk
Editor :
Didik Haryadi Santoso
Penerbit:
Mbridge Press
rekomendasi yang menarik
SukaSuka
Politik selalu rumit… terlalu berat
SukaSuka
Love it
SukaSuka
Bagus ni, biar gak salah pilih dan tidak mudah termakan hoax….
SukaSuka