Melisa Febriana Panjaitan : “ Aku …nggak bosenin..”

melisa 10 asliDunia perbukuan dan literasi bukanlah hal asing bagi Melisa Febriani Panjaitan. Sejak dari kecil, ia sudah suka membaca buku. Di waktu  SMP, Melisa  sudah terbiasa menulis. Lulus kuliah ,jejak literasinya sudah terekam melalui karya-karyanya   yakni  Panilaran dan Bagong.  Dua karya itu adalah novel yang sudah diterbitkan dengan nama penulis Odilia Melisa. Bahkan, Panilaran telah difilmkan.

Perempuan asal palembang   ini pengagum karya Paulo Coelho.” Harus sekali habis, gak mau ditunda”,katanya. Berbeda dengan saat ia membaca kumpulan cerpen. Novel semacam ini tidak harus ia lalap dalam sekali waktu. Saat ia telah selesai membaca per kisah, maka ia bisa menunda diwaktu lainnya. “ Aku bacanya bisa ditunda.. jadinya nggak bosenin,” ujarnya.

Seperti buku yang ia baca sekarang adalah kumpulan cerpen tulisan dari Ernest

Hemingway. Cukup tebal. Hemingway yang tumbuh dewaaa di saat peperangan dunia pertama  dan juga pada tahun-tahun berikutnya, Hermingway mengalami juga masa perang dunia ke 2. Pengalaman-pengalamannya inilah yang kemudian dituangkan dalam karyanya seperti  A Farewell to Arms.

Buku setebal ini yang berjudul The Complete Short Stories of Ernest  Hemingway , menampilkan puluhan cerita pendek. Tidak berseri. Kadang, pada bagian akhirnya dibiarkan oleh Hemingway  menjadi bagian yang mengambang. Pembaca  yang berusaha mencari  hasil akhir hanya bisa merek reka,tidak memahami atau tidak menemukan sebuah dugaan “ setelah ini mau bagaimana ”. Sepertinya ini salah satu kekuatan dari  buku ini yakni membuat pembaca berpikir dan menerka sehabis  mereka membaca.

melisa 11 asli
“Hemingway dalam karyanya tidak selalu menuliskan roman yang happy ending,”@odiliamelisa (2018)

Contoh, dalam kisah Petarung.  Hanya ada 4 tokoh disebut. Obrolan lebih didominasi oleh 3 tokoh. Setelahnya, mereka berpisah dengan tanpa kejelasan akan seperti apa selanjutya mereka bertiga.

“Hemingway dalam karyanya tidak selalu menuliskan roman yang happy ending,” ujar perempuan berzodiak Aquarius  ini.  Saat ditanya tentang  kira-kira apakah generasi milenial menyukai karya-karya Hermingway, Melisa berpendapat bahwa hanya orang-orang yang mencintai literasi (seperti dirinya) yang mungkin menyukainya. “Termasuk buku ini, cerita-cerita yang ada disini juga bisa tampak agak asing bagi pembaca waktu sekarang. Namun jangan kuatir,   hasil terjemahannya di buku ini enak dibaca jadi mempermudah kita mengetahui apa isi ceritanya” katanya.

Mau coba baca buku yang dipegang Melisa???

 

Judul Buku                          : The Complete Short Stories of Ernest  Hemingway

Pengarang                          : Ernest Hemingway

Penerbit                              :Immortal Publisher

Penerjemah                       : Zulkarnen Ishak dan Muhammad Dhanil H

Jumlah Halaman               :xii +948

Cetakan pertama 2017

 

 

3 Comments

  1. Penulis dari jaman perang dunia, tentunya banyak referensi cerita dari pengalaman yg di alami, pastinya mantap bukunya

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Ipung restu Batalkan balasan