Buku ini tidaklah tebal. Bila kita memiliki waktu paling lama 2 jam, pasti isi di dalamnya kan habis terbaca. Walau begitu, manfaat dari isi buku ini melebihi ketebalannya. Buku ini mengajak kita menengok sebentar tentang kapan dan dimana kita melakukan presentasi. Jangan dibayangkan, Budiman Hakim, si penulis akan mencuplik teori teori modern tentang presentasi. Malah, yang ada adalah cerita mengalir dengan gaya ngobrol kesana kemari tanpa melupakan bobot . Ini mengasyikan dan tidak membuat bosan.
Saya terkesan dengan salah satu judul dalam buku ini tentang presentasi 60 detik. Saya berimajinasi seakan-akan saya harus mempersiapkan presentasi itu, tapi masalahnya apa yang harus saya sampaikan dengan durasi sependek itu? Budiman Hakim mengingatkan lewat “obrolannya” bahwa kesuksesan presentasi seperti ini bukan semata terdukung oleh bagus tidaknya materi presentasi, maksimal tidaknya kreatifitas, melainkan juga kepada siapa presentasi ini ditujukan. Di buku ini, ia bercerita tentang kisah nyata presentasi 60 detik yang efektif.
Lain lagi, kisah tentang presentasi ala bartender dan agen asuransi menjadi kisah yang membuat kita paling tidak senyum-senyum. Kisah-kisah tersebut merupakan kisah nyata dari Budiman Hakim. Dalam keseharian seorang bartender yang bertugas meramu dan menyajikan minuman special, ternyata terdapat ilmu bagaimana mendapatkan informasi apa yang diinginkan konsumen dan bagaimana kita memuaskannya. Sedang kisah presentasi ala agen asuransi yang ada di kisah tersebut, mengingatkan kita pentingnya menjaga rasa”trust”. Bila kita mendapat “trust” yang bagus, apa yang kita tawarkan kepada orang lain pasti lebih mudah di terima. Sebaliknya, bila kita telah mendapat citra diri yang tidak bagus, sebaiknya segeralah mencari orang yang kira-kira tidak tahu tentang diri kita.
Budiman Hakim adalah pekerja di bidang kreatif. Setiap harinya, ia bisa bertemu orang lama dan orang baru untuk menjual gagasan kreatifnya. Pada buku ini, Budiman Hakim menuangkan ilmu-ilmu lewat kisah nyata yang ia dan teman-temannya alami. Memang bacaan yang ada di buku ini lebih dekat dengan dunia periklanan, namun bagi kita yang berkarier dibidang lain tetap bisa mendapat ilmu seni presentasi yakni sentuhan-sentuhan kecil yang memuluskan presentasi layaknya udara yang ada di ban sepeda akan membuat ban tersebut menggelinding dengan lancar walau diatas bebatuan. Bayangkan bila tidak ada udara, roda akan berputar namun terasa sakit karena selalu bergesekan dengan jalan.
Judul Buku : Saya Pengen Jago Presentasi
Penulis : Budiman Hakim
Penerbit : Galang Pustaka
Cetakan : 1 (2015)
Halaman : xiv + 178 halaman