Pipit Tita Adhitya : Memaafkan Dipilih Dari 1000 Alasan Untuk Membenci

tita2

 “Bila saat ini kita sedang marah dan membenci seseorang atau sekelompok orang, dan merasa sukar berdamai dengan kemarahan itu, ada baiknya nikmati makanan favorit atau  tidur demi meredakan perasaan itu. Setelahnya, silakan baca buku ini,” kata Tita, panggilan akrab dari Pipit Tita Adhitya.

 

Ditangannya terdapat sebuah buku yang berjudul I Shall Not Hate tulisan dari Izzeldin Abuelaish, seorang dokter  kandungan di salah satu rumah sakit di Israel. Izzeldin menuangkan pengalaman hidupnya mulai saat kecil, dedikasi kepada profesinya, kematian  istrinya, dan tewasnya ketiga putrinya  terkena bom tentara Israel.

Apa lagi yang tersisa bagi seorang laki-laki yang kehilangan anak-anaknya dari  misil orang-orang yang mungkin  keluarga mereka pernah dibantu masalahnya tentang terapi memperoleh keturunan oleh Izzeldin?

“ Amarah dan dendam,” tukas Tita.

Lusi : “Membuatkan menu yang disukai anak itu, menyenangkan!”

Amarah dan dendam memang tampak logis sebagai pelampiasan amarah setelah ia kehilangan anak-anaknya.  Rasanya Izzeldin memang sangat berhak marah. Bukan saja karena apa yang menyebabkan ketiga putrinya tewas, namun karena banyaknya penghinaan, prasangka buruk kepada dirinya sebagai keturunan palestina  yang berlangsung lama oleh pelaksanan tugas dari rezim yang berkuasa.

“ Tapi Izzeldin memilih untuk tidak membenci,” kata @pipititadhiyta lirih.Tita merasa tidak mudah memahami mengapa Izzeldin memilih sikap itu. Ia juga merasa bahwa banyak orang yang juga akan sependapat dengannya.

tita1
@pipititadhyita

Mungkin salah satu cara untuk memahaminya adalah dengan mengetahui karakter Izzeldin Abuelaish  dan mencari jejak proses yang menuju ke sikapnya yang tidak mau membenci. “Untuk itu harus dibaca buku ini hingga selesai. Ini adalah True Story.” jelas Tita.

Saat ditanya, jika Tita merasakan marah, apa yang ia lakukan. Sarjana Peternakan dari sebuah kampus negeri di Yogyakarta ini memilih untuk fokus pada hal yang positif yakni  mengerjakan bisnis  produksi hijabnya dengan label @dinantihijab .Tita bisa mengurusi mulai dari desain, pemilihan kain, ukuran dan pemasarannya.

“Marah boleh. Tapi jangan lama-lama. Arahkan ke hal yang  lebih positif,” katanya sambil senyum.

 

Judul Buku          : I Shall Not hate

Penulis                 : Izzeldin Abuelaish

Penerbit              : Qanita (PT Mizan Pustaka)

Cetakan ke 1      : 2011

Halaman              : 308

Iklan

6 Comments

  1. Bagus, bisa menjadi introspeksi diri bahwa marah bisa diarahkan ke hal yg positif dan bermanfaat untuk diri sendiri dan org lain

    Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s