(Mumpung masih dekat hari perayaan paskah, resensibukupilihan.com mengucapkan selamat paskah bagi pembaca yang merayakan….)

Selain hari paskah ,di tahun ini,pada tanggal 21 April bersamaan dengan peringatan hari Kartini. Setiap tahunnya, Hari Kartini adalah salah satu hari libur nasional. Pada tanggal dan bulan kelahiran Kartini itu, kita diajak untuk mengenang jasa RA Kartini. Pahlawan ini telah berjuang bagi kaumnya di masanya. Kartini terpesona dengan kondisi perempuan eropa yang memiliki kesempatan belajar sehingga majulah pemikiran mereka. Ia membuat sekolah bagi perempuan dan mengajarkan berbagai ketrampilan mulai membaca, menulis dan lain-lainnya. Ia ingin membantu mengangkat derajat kaumnya.
Pada perayaan kartini tahun ini, kami teringat dengan sebuah buku yang ditulis oleh Sukarno,Presiden pertama Indonesia. Diantara kisah perjuangan dan pribadinya, melalui bukunya berjudul Sarinah, Sukarno menancapkan pemikirannya bahwa laki-laki dan perempuan harus duduk bersama memecahkan permasalahan tentang perempuan dalam ruang Republik Indonesia.
“……Sekali lagi soal perempuan s e l u r u h n y a,- dan bukan hanya mitsalnya soal tabir atau lain-lain soal yang ketjil saja!Soal perempuan s e l u r u h n y a, posisi perempuan s e l u r u h n y a di dalam masyarakat,- itu;ah yan harus mendapat perhatian sentral, itulah yang harus kita fikirkan dan pecahkan, agar supaja posisi perempuan didalam Republik Indonesia bisa kita susun sesempurna-sempurnanja.”
(Sarinah, hal 13-14)
Salah satu kekaguman kami pada buku ini yakni referensi kuat yang dimiliki oleh Sukarno. Ia mampu mencuplik dan mengulas berbagai referensi yang menyoroti tentang perempuan dan gerakan-gerakan yang mengusung isu perempuan. Sukarno juga membangun argumennya mengapa ia menolak ataupun menyetujui sebuah pendapat. Hal ini bisa kita simak dari bab I (Soal-Perempuan) ,II (Laki – Laki dan Perempuan), III (Dari Goa Kekota), IV ( Matriarchat dan Patriarchat), V (Wanita Bergerak), VI (Sarinah Dalam Perdjoangan Republik Indonesia).
Buku yang judulnya diambil dari pengasuh Sukarno ini, jelas bukan sembarang buku. Selain menyentuh sisi sejarah , ilmiah, buku ini kira-kira menggambarkan “pedoman” bagaimana para perempuan bisa bekerjasama dengan laki-laki menuju sebuah keadaan masyarakat yang diinginkan oleh Sukarno.
Apa yang dilakukan oleh Kartini dan apa yang telah ditulis oleh Sukarno, setidaknya menggambarkan titik-tiitk perhatian dan perjuangan kepada perempuan. Apa yang telah mereka perjuangkan bisa menjadi salah satu refleksi tentang perempuan di masa kini.
Judul Buku : Sarinah
Kewajiban Wanita Dalam Perdjoangan Republik Indonesia
Penulis : Dr Ir Sukarno
Halaman : 329
Penerbit: Panitya Penerbit Buku-Buku Karangan Presiden Sukarno 1963
Cetakan : ketiga
1 Comment